Banyuwangi - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), memanggil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi. Pemanggilan tersebut atas adanya laporan dugaan keterlibatan dalam politik praktis dukung mendukung calon presiden.
Pemanggilan dalam rangka TABAYUN itu tertuang dalam surat bernomor 21/C.I.16/01/2022, yang ditandatangani Ketua PBNU, Amin Said Husni dan Wakil Sekretaris Jenderal Nur Hidayat. "Atas arahan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, kami secara resmi memanggil Ketua PCNU Banyuwangi, " kata Amin Said Husni, melalui pers rilis PBNU, Sabtu (22/01/2022).
Dijelaskan, pemanggilan terhadap Ketua PCNU Banyuwangi, dilakukan setelah PBNU menerima laporan adanya agenda politik Pemilihan Presiden 2024 yang melibatkan PCNU Banyuwangi.
Bahkan kegiatan tersebut dilaporkan juga digelar di kantor PCNU Banyuwangi, pada Rabu, 19 Januari 2022 lalu, dengan mendatangkan salah satu bakal calon presiden. "Terkait laporan itu, Ketua PCNU Banyuwangi diminta segera memberikan laporan tertulis dan lengkap. Untuk selanjutnya diminta menyampaikan secara langsung kepada Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf di kantor PBNU, " ungkap Amin Said Husni.
Baca juga:
Tony Rosyid: Semua Sepakat Pemilu 2024
|
Tidak dijelaskan secara rinci apa yang dimaksud dengan keterlibatan PCNU Banyuwangi, dalam politik praktis dukung mendukung calon presiden pada kontestasi Pilpres 2024 ini. Namun, di hari Rabu 19 Januari 2022, Kabupaten Banyuwangi memang sedang menerima kunjungan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.
Terkait pemanggilan tersebut, hingga saat ini masih belum ada klarifikasi dari Ketua PCNU Banyuwangi. Selain Ketua PCNU Banyuwangi, PBNU juga memanggil Ketua PCNU Sidoarjo. Dalam surat bernomor 20/C.I.16/01/2022, PBNU menyebutkan bahwa telah mendapat laporan serupa. Yakni dalam kegiatan yang diinisiasi DPC PKB Sidoarjo dan melibatkan seluruh MWC NU se Kabupaten Sidoarjo. (HR)